MUARO JAMBI, krakatau.com – Polemik penolakan aktivitas PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) terus bergulir. Mediasi yang difasilitasi Pemerintah Kota Jambi yang di hadiri Gubernur Jambi Al Haris, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Wali Kota Jambi, Wakil Wali Kota Jambi, serta Wakil Bupati Muaro Jambi akhirnya menghasilkan keputusan tegas, seluruh aktivitas operasional PT SAS dihentikan sementara. Selasa(16/09/2025).
Keputusan itu diambil langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris setelah mendengar keluhan warga serta keterangan dari pihak perusahaan.
“Masyarakat sudah menyampaikan aspirasi mereka, dan aktivitas PT SAS memang mengganggu kenyamanan warga. Maka kami putuskan untuk menghentikan sementara operasionalnya,” tegas Al Haris.
Ia menambahkan, penghentian ini bukan bentuk hukuman semata, melainkan ruang untuk mencari solusi bersama. Namun, jika penyelesaian tidak tercapai dan warga masih terdampak, pemerintah tidak segan melanjutkan penutupan secara berkelanjutan.
Wali Kota Jambi, Dr. Maulana, menekankan pentingnya aspek tata ruang dalam persoalan ini. Ia menjelaskan, Perda RTRW 2024–2044 sudah ada, namun perlu sinkronisasi dengan regulasi pusat.
“Kalau Perda kita sudah disahkan Kementerian PUPR, maka dari segi tata ruang perlu diskusi lanjutan. Baru bisa diputuskan apakah PT SAS dapat melanjutkan atau tidak. Prinsipnya, pemerintah tetap melindungi rakyat,” ujarnya.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting, tidak hanya sebagai kemenangan sementara warga, tetapi juga bukti hadirnya pemerintah daerah sebagai penengah dan pelindung masyarakat.
Namun, di tengah hasil mediasi yang jelas menyatakan penghentian sementara dan di setujui berbagai pihak, muncul narasi kontradiktif di media sosial. Sebuah video yang beredar menyebut Gubernur Jambi “kabur” saat diminta menandatangani surat penghentian permanen PT SAS. Klaim tersebut dinilai warga hanya memperkeruh suasana dan berlawanan dengan keputusan resmi mediasi.
Salah satu warga yang hadir dalam mediasi menegaskan pentingnya sikap bijak dalam menggunakan media sosial, saat itu gubernur sedang di wawancara bersama awak media tiba-tiba datang kerumunan warga berdesakan dan meminta penghentian permanent dan gubernur tidak kabur, hanya saja pada saat itu posisi dalam kerumunan.
“Ini kan memperkeruh suasana. terkesan membabi buta, Sudah jelas hasil mediasi memutuskan penghentian sementara sambil mencari solusi terbaik. Kalau tidak ada solusi dan masyarakat terus terdampak, tentu penutupan akan berlanjut,” ujarnya.
Meski demikian, Gubernur Jambi, Wali Kota, DPRD dan Wakil Bupati Muara Jambi sudah sangat bijak dalam mengambil keputusan tersebut, ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya yang turut menyaksikan dialog berlangsung.
“ Janganlah jadi penyusup dan hanya mengambil momen-momen video yang sifatnya menimbulkan kontradiktif terhadap masyarakat” pungkasnya.
“Kami hadir disini ingin mencari solusi dan mengakhiri kejenuhan serta permasalahan yang sedang kami hadapi dengan PT SAS” tambahnya.
Kami juga tidak ingin ditunggangi oleh orang-orang yang hanya memanfaatkan kepentingan yang sedang kami hadapi.
Apalagi tadi sudah dipaparkan dihadapan Gubernur, Wali Kota yang masalah ini ada yang pro kepada PT SAS ada juga yang pro terhadap kami dan ada juga yang mengambil kesempatan untuk menjatuhkan nama baik Gubernur, ujarnya.
“Orang yang melakukan demikian hanya mencari keuntungan dan memuluskan hasrat kepentingannya saja” jadi kita enjoy saja’, yang pasti upaya kami kedepan bagaimana PT SAS Tutup permanen dilokasi tersebut” tutupnya. (redaksi)
Social Header